Adik-adik yang baik, hari ini Dongeng anak akan bercerita tentang si Ayam jantan yang cerdik melawan si Rubah yang licik. Hikmah yang bisa kita ambil dari dongeng hari ini adalah "Jadilah orang yang cerdik tetapi tidak licik" Nah, sekarang kita baca Dongengnya yuk...
Pada suatu dihari senja, sosok sang matahari pun mulai tengelam. Terlihat seekor ayam jantan terbang keatas dahan pohon untuk bertengger dan beristirahat.
Ayam jantan pun mengepakan sayapnya dan mulai berkokok dengan keras mengabarkan bahwa hari mulai malam.
Samar-samar dari kejauhan, ada seekor Rubah yang sedang kelaparan mencari makan. Mendengar kokokan Ayam si Rubah melihat seekor Ayam jantan sedang bertengger diatas dahan pohon.
Si Rubah berpikir sejenak untuk menjebak bagaimana agar si Ayam jantan mau turun dari atas dahan pohon.
Saat Ayam jantan selesai berkokok sebagai tugas sorenya, datang seekor Rubah menghampirinya.
Baca dongeng anak lainnya:
⏩ Dongeng kupu-kupu dan semut yang sombong
⏩ Dongeng pendek lucu : cerita monyet dan kelinci
⏩ Dongeng anak inspiratif : Cerita ayah, anak dan seekor keledai
⏩ Dongeng anak : Asal usul guntur dilangit
⏩ Dongeng anak : Cerpen burung hantu tua dan belalang
Si Ayam jantan pun kaget dan sekaligus curiga melihat kedatangan si Rubah dengan muka yang bersahabat.
"Ada apa kau datang kemari Rubah," tanya si Ayam jantan
"Hey, kau ayam. Sudahkah kau mendengar? bahwa ada berita yang sangat bagus," ujar si Rubah dengan gelagat menyenangkan dan bersemangat.
"Kabar tentang apa itu Rubah?" tanya si Ayam jantan dengan tenang, walaupun si Ayam jantan merasa aneh dan sedikit gugup karena si Ayam jantan sebenarnya merasa takut dengan Rubah.
"Kini kita bersahabat teman, keluarga mu dan keluarga ku dan semua binatang lainnya telah bersepakat untuk melupakan perbedaan, mulai sekarang dan selamanya kita semua hidup dalam perdamaian dan persahabatan. Coba kau pikir teman, tentang kabar bagus ini. Aku sangat senang sekali dan ingin sekali untuk memeluk mu sahabatku, turunlah kau kesini teman, dan marilah kita rayakan kabar bagus ini dengan gembira," rayu si Rubah, memulai aksi liciknya.
"Wah, ini kabar yang bagus sekali Rubah, aku sangat senang mendengar kabar ini," ujar si Ayam Jantan.
Sambil berbicara si Ayam jantan menjinjitkan kakinya dan menoleh kiri kanan, seolah-olah si ayam jantan melihat dan menantikan kedatangan sesuatu dari kejauhan.
"Kau sedang melihat apa sahabatku, mari sini peluk sahabat baru mu ini teman," tanya si Rubah sedikit cemas.
"Aku melihat sepasang anjing, sepertinya menuju kemari. Mereka pun pasti telah mendengar kabar baik ini," jawab si Ayam jantan.
Si Rubah sudah tampak ketakutan mendengar sepasang anjing akan datang. Dan tak menunggu lama lagi si Rubah pun kabur berlari.
"Hey sahabat ku, tungguuu... kenapa engkau lari? sekarang anjing adalah sahabat kamu juga...," teriak si Ayam jantan.
"Aku terlupa sesuatu sahabatku... aku masih mempunyai tugas yang sangat penting sahabatku" jawab si Rubah sambil terus berlari.
Si Ayam jantan tertawa terbahak-bahak, karena ia telah berhasil memperdaya si Rubah yang licik dan melihat si Rubah lari tunggang langgang.
Pada suatu dihari senja, sosok sang matahari pun mulai tengelam. Terlihat seekor ayam jantan terbang keatas dahan pohon untuk bertengger dan beristirahat.
Ayam jantan pun mengepakan sayapnya dan mulai berkokok dengan keras mengabarkan bahwa hari mulai malam.
Samar-samar dari kejauhan, ada seekor Rubah yang sedang kelaparan mencari makan. Mendengar kokokan Ayam si Rubah melihat seekor Ayam jantan sedang bertengger diatas dahan pohon.
Si Rubah berpikir sejenak untuk menjebak bagaimana agar si Ayam jantan mau turun dari atas dahan pohon.
Saat Ayam jantan selesai berkokok sebagai tugas sorenya, datang seekor Rubah menghampirinya.
Baca dongeng anak lainnya:
⏩ Dongeng kupu-kupu dan semut yang sombong
⏩ Dongeng pendek lucu : cerita monyet dan kelinci
⏩ Dongeng anak inspiratif : Cerita ayah, anak dan seekor keledai
⏩ Dongeng anak : Asal usul guntur dilangit
⏩ Dongeng anak : Cerpen burung hantu tua dan belalang
Si Ayam jantan pun kaget dan sekaligus curiga melihat kedatangan si Rubah dengan muka yang bersahabat.
"Ada apa kau datang kemari Rubah," tanya si Ayam jantan
"Hey, kau ayam. Sudahkah kau mendengar? bahwa ada berita yang sangat bagus," ujar si Rubah dengan gelagat menyenangkan dan bersemangat.
"Kabar tentang apa itu Rubah?" tanya si Ayam jantan dengan tenang, walaupun si Ayam jantan merasa aneh dan sedikit gugup karena si Ayam jantan sebenarnya merasa takut dengan Rubah.
"Kini kita bersahabat teman, keluarga mu dan keluarga ku dan semua binatang lainnya telah bersepakat untuk melupakan perbedaan, mulai sekarang dan selamanya kita semua hidup dalam perdamaian dan persahabatan. Coba kau pikir teman, tentang kabar bagus ini. Aku sangat senang sekali dan ingin sekali untuk memeluk mu sahabatku, turunlah kau kesini teman, dan marilah kita rayakan kabar bagus ini dengan gembira," rayu si Rubah, memulai aksi liciknya.
"Wah, ini kabar yang bagus sekali Rubah, aku sangat senang mendengar kabar ini," ujar si Ayam Jantan.
Sambil berbicara si Ayam jantan menjinjitkan kakinya dan menoleh kiri kanan, seolah-olah si ayam jantan melihat dan menantikan kedatangan sesuatu dari kejauhan.
"Kau sedang melihat apa sahabatku, mari sini peluk sahabat baru mu ini teman," tanya si Rubah sedikit cemas.
"Aku melihat sepasang anjing, sepertinya menuju kemari. Mereka pun pasti telah mendengar kabar baik ini," jawab si Ayam jantan.
Si Rubah sudah tampak ketakutan mendengar sepasang anjing akan datang. Dan tak menunggu lama lagi si Rubah pun kabur berlari.
"Hey sahabat ku, tungguuu... kenapa engkau lari? sekarang anjing adalah sahabat kamu juga...," teriak si Ayam jantan.
"Aku terlupa sesuatu sahabatku... aku masih mempunyai tugas yang sangat penting sahabatku" jawab si Rubah sambil terus berlari.
Si Ayam jantan tertawa terbahak-bahak, karena ia telah berhasil memperdaya si Rubah yang licik dan melihat si Rubah lari tunggang langgang.